Created by : Mr. N(^_^)R
Rabu, 18 Mei 2011
Jumat, 29 April 2011
Surat Buat Mutusin Pacar (versi islami)
"Ayoh.... Putusin Pacar Kamu Segera...!!! Dan... Katakan Tidak Pada Pacaran !!!" |
Ba’da tahmid dan shalawat…..
Syukur pada Allah yang masih mengaruniakan nafas padaku dan padamu untuk segera memperbaharui taubat.
Akhi, rasanya aku telah menemukan Kekasih yang jauh lebih baik darimu. Yang Tak pernah Mengantuk dan Tak Pernah Tidur. Yang siap terus-menerus Memperhatikan dan Mengurusku. Yang selalu bersedia berduaan di sepertiga terakhir malam. Yang siap Memberi apapun yang kupinta. Ia yang Bertahta, Berkuasa, dan Memiliki Segalanya.
Maaf akhi, tapi menurutku kau bukan apa-apa dibanding Dia. Kau sangat lemah, kecil, dan kerdil dihadapanNya. Ia berbuat apa saja sekehendakNya kepadamu. Dan, akhi, aku khawatir apa yang telah kita lakukan selama ini membuatNya cemburu. Aku takut, hubungan kita selama ini membuatNya murka. Padahal Ia, Maha Kuat, Maha Gagah, Maha Perkasa, Maha Keras SiksaNya.
Akhi, belum terlambat untuk bertaubat. Apa yang telah kita lakukan selama ini pasti akan ditanyakan olehNya. Ia bisa marah, akhi. Marah tentang saling pandang yang pernah kita lakukan, marah karena setitik sentuhan kulit kita yang belum halal itu, marah karena suatu ketika dengan terpaksa aku harus membonceng motormu, marah karena pernah KetetapanNya kuadukan padamu atau tentang lamunanku yang selalu membayangkan wajahmu. Ia bisa Marah. Tapi sekali lagi semua belum terlambat. Kalau kita memutuskan hubungan ini sekarang, semoga Ia mau Memaafkan dan Mengampuni. Akhi, Ia Maha Pengampun, Maha Pemberi, Maha Bijaksana.
Akhi, jangan marah ya. Aku sudah memutuskan untuk menyerahkan cintaku padaNya, tidak selainNya. Tapi tak cuma aku, akhi. Kau pun bisa menjadi KekasihNya, kekasih yang amat dicintai dan dimuliakan. Caranya satu, kita harus jauhi semua larangan-laranganNya termasuk dalam soal hubungan kita ini. InsyaAllah, Dia punya rencana yang indah untuk masa depan kita masing-masing. Kalau engkau selalu berusaha menjaga diri dari hal-hal yang dibenciNya. Kau pasti akan dipertemukan dengan seorang wanita shalihah. Ya, wanita shalihah yang pasti jauh lebih baik dari diriku saat ini. Ia yang akan membantumu menjaga agamamu, agar hidupmu senantiasa dalam kerangka mencari ridha Allah dalam ikatan pernikahan yang suci. Inilah doa untukmu, semoga kaupun mendoakanku, akhi.
Akhi, aku akan segera menghapus namamu dari memori masa lalu yang salah arah ini. Tapi, aku akan tetap menghormatimu sebagai saudara di jalan Allah. Ya, saudara di jalan Allah, akhi. Itulah ikatan terbaik. Tak hanya antara kita berdua, tapi seluruh orang mukmin di dunia. Tak mustahil itulah yang akan mempertemukan kita dengan Rasulullah di telaganya, lalu beliaupun memberi minum kita dengan air yang lebih manis dari madu, lebih lembut dari susu, dan lebih sejuk dari krim beku.
Maaf akhi. Tak baik rasanya aku berlama-lama menulis surat ini. Aku takut ini merusak hati. Goresan pena terakhirku ini adalah doa keselamatan dunia akhirat sekaligus tanda akhir dari hubungan haram kita, insyaAllah.
Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabaraakaatuh.
Mulailah Dari Sekarang Sebelum Terjerumus Pada Lubang Perzinahan
Dikutip Dari Buku : "Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan"
Karya : Salim A. Fillah
Senin, 18 April 2011
Lirik Nasyid
Munsyid : Justice Voice
Judul : Problema
Disaat hati mulai ternodai
Problema duniawi..
Gelisah terasa lumpuhkan jiwa
Bahagia pun sirna..
Kan kah kau tetap terpaku
Dalam problema hidupmu
Hanya menambah keluh
Reff:
Hendaklah kau bersimpu
Dihadapan Tuhanmu
`tuk memohon petunjuk
Jalan kebenaran....
Setiap langkah dalam hidup ini
Penuh Dengan Uji (Sang ilahi)
Sempurnalah iman yang kau miliki
Andai mampu jalani
Senantiasa ingatlah
Pada Allah yang kuasa
Mohon lindungan-Nya...
Reff:
Berusaha karena-Nya
Bertawakal pada-Nya
Niscaya kan kau capai
Kemenangan dari-Nya...
Kamis, 14 April 2011
Pergaulan Ikhwan – Akhwat
Special Thanks |
“Dia ikhwan ya? Tapi kok kalau bicara sama akhwat dekat sekali???,” tanya seorang akhwat kepada temannya karena ia sering melihat seorang aktivis rohis yang bila berbicara dengan lawan jenis, sangat dekat posisi tubuhnya.
“Mbak, akhwat yang itu sudah menikah? Kok akrab sekali sama ikhwan itu?,” tanya sang mad’u kepada murabbinya karena ia sering melihat dua aktivis rohis itu kemana-mana selalu bersama sehingga terlihat seperti pasangan yang sudah menikah.
“Duh… ngeri, lihat itu… ikhwan-akhwat berbicaranya sangat dekat……,” ujar seorang akhwat kepada juniornya, dengan wajah resah, ketika melihat ikhwan-akhwat di depan masjid yang tak jauh beda seperti orang berpacaran.
“Si fulan itu ikhwan bukan yah? Kok kelakuannya begitu sama akhwat?,” tanya seorang akhwat penuh keheranan.
Demikianlah kejadian yang sering dipertanyakan. Pelanggaran batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat masih saja terjadi dan hal itu bisa disebabkan karena:
1. Belum mengetahui batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat.
2. Sudah mengetahui, namun belum memahami.
3. Sudah mengetahui namun tidak mau mengamalkan.
4. Sudah mengetahui dan memahami, namun tergelincir karena lalai.
Dan bisa jadi kejadian itu disebabkan karena kita masih sibuk menghiasi penampilan luar kita dengan jilbab lebar warna warni atau dengan berjanggut dan celana mengatung, namun kita lupa menghiasi akhlak. Kita sibuk berhiaskan simbol-simbol Islam namun lupa substansi Islam. Kita berkutat menghafal materi Islam namun tidak fokus pada tataran pemahaman dan amal.
Sesungguhnya panggilan ‘ikhwan’ dan ‘akhwat’ adalah panggilan persaudaraan. ‘Ikhwan’ artinya adalah saudara laki-laki, dan ‘akhwat’ adalah saudara perempuan. Namun di ruang lingkup aktivis rohis, ada dikhotomi bahwa gelar itu ditujukan untuk orang-orang yang berjuang menegakkan agama-Nya, yang islamnya shahih, syamil, lurus fikrahnya dan akhlaknya baik. Atau bisa dikonotasikan dengan jamaah. Maka tidak heran bila terkadang dipertanyakan ke-‘ikhwanan’-nya atau ke-‘akhwatan’-nya bila belum bisa menjaga batas-batas pergaulan (hijab) ikhwan-akhwat.
Aktivis sekuler tak lagi segan
Seorang ustadz bercerita bahwa ada aktivis sekuler yang berkata kepadanya, ”Ustadz, dulu saya salut pada orang-orang rohis karena bisa menjaga pergaulan ikhwan-akhwat, namun kini mereka sama saja dengan kami. Kami jadi tak segan lagi.”
Ungkapan aktivis sekuler di atas dapat menohok kita selaku jundi-jundi yang ingin memperjuangkan agama-Nya. Menjaga pergaulan dengan lawan jenis memang bukanlah hal yang mudah karena fitrah laki-laki adalah mencintai wanita dan demikian pula sebaliknya. Hanya dengan keimanan yang kokoh dan mujahadah sajalah yang membuat seseorang dapat istiqomah menjaga batas-batas ini.
Pelanggaran batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat
Berikut ini adalah pelanggaran-pelanggaran yang masih sering terjadi, dan jangan sampai meningkat pada tahap berpacaran:
1. Pulang Berdua
Usai rapat acara rohis, karena pulang ke arah yang sama maka akhwat pulang bersama di mobil ikhwan. Berdua saja. Dan musik yang diputar masih lagu dari Peterpan pula ataupun lagu-lagu cinta lainnya.
2. Rapat Berhadap-Hadapan
Rapat dengan posisi berhadap-hadapan seperti ini sangatlah ‘cair’ dan rentan akan timbulnya ikhtilath. Alangkah baiknya – bila belum mampu menggunakan hijab – dibuat jarak yang cukup antara ikhwan dan akhwat.
3. Tidak Menundukkan Pandangan (Gadhul Bashar)
Bukankah ada pepatah yang mengatakan, “Dari mana datangnya cinta? Dari mata turun ke hati”. Maka jangan kita ikuti seruan yang mengatakan, ”Ah, tidak perlu gadhul bashar, yang penting kan jaga hati!” Namun, tentu aplikasinya tidak harus dengan cara selalu menunduk ke tanah sampai-sampai menabrak dinding. Mungkin dapat disiasati dengan melihat ujung-ujung jilbab atau mata semu/samping.
4. Duduk/ Jalan Berduaan
Duduk berdua di taman kampus untuk berdiskusi Islam (mungkin). Namun apapun alasannya, bukankah masyarakat kampus tidak ambil pusing dengan apa yang sedang didiskusikan karena yang terlihat di mata mereka adalah aktivis berduaan, titik. Maka menutup pintu fitnah ini adalah langkah terbaik kita.
5. “Men-tek” Untuk Menikah
“Bagaimana, ukh? Tapi nikahnya tiga tahun lagi. Habis, ana takut antum diambil orang.” Sang ikhwan belum lulus kuliah sehingga ‘men-tek’ seorang akhwat untuk menikah karena takut kehilangan, padahal tak jelas juga kapan akan menikahnya. Hal ini sangat riskan.
6. Telfon Tidak Urgen
Menelfon dan mengobrol tak tentu arah, yang tak ada nilai urgensinya.
7. SMS Tidak Urgen
Saling berdialog via SMS mengenai hal-hal yang tak ada kaitannya dengan da’wah, sampai-sampai pulsa habis sebelum waktunya.
8. Berbicara Mendayu-Dayu
“Deuu si akhiii, antum bisa aja deh…..” ucap sang akhwat kepada seorang ikhwan sambil tertawa kecil dan terdengar sedikit manja.
9. Bahasa Yang Akrab
Via SMS, via kertas, via fax, via email ataupun via YM. Message yang disampaikan begitu akrabnya, “Oke deh Pak fulan, nyang penting rapatnya lancar khaaan. Kalau begitchu.., ngga usah ditunda lagi yah, otre deh .“ Meskipun sudah sering beraktivitas bersama, namun ikhwan-akhwat tetaplah bukan sepasang suami isteri yang bisa mengakrabkan diri dengan bebasnya. Walau ini hanya bahasa tulisan, namun dapat membekas di hati si penerima ataupun si pengirim sendiri.
10. Curhat
“Duh, bagaimana ya…., ane bingung nih, banyak masalah begini … dan begitu, akh….” Curhat berduaan akan menimbulkan kedekatan, lalu ikatan hati, kemudian dapat menimbulkan permainan hati yang bisa menganggu tribulasi da’wah. Apatah lagi bila yang dicurhatkan tidak ada sangkut pautnya dengan da’wah.
11 Yahoo Messenger/Chatting Yang Tidak Urgen
YM termasuk fasilitas. Tidaklah berdosa bila ingin menyampaikan hal-hal penting di sini. Namun menjadi bermasalah bila topik pembicaraan melebar kemana-mana dan tidak fokus pada da’wah karena khalwat virtual bisa saja terjadi.
12. Bercanda ikhwan-akhwat
“Biasa aza lagi, ukhtiii… hehehehe,” ujar seorang ikhwan sambil tertawa. Bahkan mungkin karena terlalu banyak syetan di sekeliling, sang akhwat hampir saja mencubit lengan sang ikhwan.
Dalil untuk nomor 1-5:
a. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya ialah syaitan.” (HR.Ahmad)
b. Allah SWT berfirman, “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, ‘Hendaknya mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya……” (QS.24: 30)
c. Allah SWT berfirman, “Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya……” (QS.24: 31)
d. Rasulullah SAW bersabda, “Pandangan mata adalah salah satu dari panah-panah iblis, barangsiapa menundukkannya karena Allah, maka akan dirasakan manisnya iman dalam hatinya.”
e. Rasulullah saw. Bersabda, “Wahai Ali, janganlah engkau ikuti pandangan yang satudengan pandangan yang lain. Engkau hanya boleh melakukan pandangan yang pertama, sedang pandangan yang kedua adalah resiko bagimu.”(HR Ahmad)
Dalil untuk nomor 6-12:
“… Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit di dalam hatinya…” (Al Ahzab: 32)
Penutup
Di dalam Islam, pergaulan laki-laki dan perempuan sangatlah dijaga. Kewajiban berjillbab, menundukkan pandangan, tidak khalwat (berduaan), tidak ikhtilath (bercampur baur), tidak tunduk dalam berbicara (mendayu-dayu) dan dorongan Islam untuk segera menikah, itu semua adalah penjagaan tatanan kehidupan sosial muslim agar terjaga kehormatan dan kemuliaannya.
Kehormatan seorang muslim sangatlah dipelihara di dalam Islam, sampai-sampai untuk mendekati zinanya saja sudah dilarang. “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isra:32). Pelanggaran di atas dapat dikategorikan kepada hal-hal yang mendekati zina karena jika dibiarkan, bukan tidak mungkin akan mengarah pada zina yang sesungguhnya, na’udzubillah. Maka, bersama-sama kita saling menjaga pergaulan ikhwan-akhwat. Wahai akhwat…., jagalah para ikhwan. Dan wahai ikhwan…., jagalah para akhwat. Jagalah agar tidak terjerumus ke dalam kategori mendekati zina.
“Ya Rabbi…, istiqomahkanlah kami di jalan-Mu. Jangan sampai kami tergelincir ataupun terkena debu-debu yang dapat mengotori perjuangan kami di jalan-Mu, yang jika saja Engkau tak tampakkan kesalahan-kesalahan itu pada kami sekarang, niscaya kami tak menyadari kesalahan itu selamanya. Ampunilah kami ya Allah…… Tolonglah kami membersihkannya hingga dapat bercahaya kembali cermin hati kami. Kabulkanlah ya Allah… “
By: AW, Jundullah (Amiin)
Repost dari: http://onemandream.wordpress.comRenungan Untukmu... Wahai pemuda-pemudi yang beriman....
Ya Rasulullah....
Rabu, 13 April 2011
Doa Perpisahan Kelas
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
- Ya Allah Ya Tuhan kami, kami berlindung kepadaMu dari segala godaan, dari segala rintangan dan ujian dari segala cobaan dan dari segala hal yang merusak akan jiwa-jiwa dan raga kami
- Ya Allah Ya Tuhan kami dihari yang berbahagia iniizinkanlah kami memetik sebuah harapan, mengail sebuah kesenangan, memangku sebuah kedamaian, menjelajah sebuah pengetahuan, demi acara perpisahan kelas yang sedang kami adakan saat sekarang ini
- Ya Malik, Ya Kuddus, Ya Salam, Ya Dzaljalaliwalikram, jangan Engkau tanamkan dihati kami, benih-benih kedengkian, buih-buih kedendaman, putik-putik keegoisan dan titik kemunafikan, agar kami senantiasa dalam kebersamaan, tidak membeda-bedakan dan dalam satu keadilan dari sekian banyak perbedaan
- Ya Robbi, sesungguhnya kami takut padaMu, kami takut akan azabMu dan sungguh kami tidak layak akan nikmatMu, maka dari itu Ya Allah izinkanlah kami menggapai cita-cita kami, meskipun cita-cita itu berada dilangit yang paling tinggi di jagat raya, serta jadikan kami orang-orang yang berguna, bukan malah sebaliknya, orang-orang yang tidak lupa akan jasa-jasa orang tuanya, jasa-jasa guru-gurunya, jasa-jasa para pemimpinnya,dan jasa-jasa orang-orang yang telah banyak berbuat kebaikan kepada kami, berikan kami kekuatan untuk memikul sebuah tongkat kepemimpinan agar nantinya jasa-jasa itu tidak tersia-siakan dan akan berguna bagi agama nusa dan bangsa ini
- Maha suci Engkau Ya Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dari segala keburukan dan kejelekan.
Beribu hikmah, hidayah, dan beribu pelajaran yang kami dapat selam 3 tahun belajar di SMA ini, jadikanlah bagi kami segala pengalaman itu untuk bekal kami kedepan agar kelak kami bisa mengukir prestasi yang lebih gemilang, yang lebih cemerlang dan lebih luar biasa nantinya.
Engkaulah Allah tiada Tempat mengadu selain dari pada Engkau dari segala problema kehidupan ini
Pidato Perpisahan Kelas
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Selamat sore salam sejahtera untuk kita semua
Yth. Ibu Afriyarnis selaku wali kelas beserta suami
Dan yang saya cintai teman-teman seperjuangan
Pertama dan utama sekali marilah sama-sama kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat beserta karunia-Nya kepada kita semua sehingga dengan rahmat-Nya itu pulalah kita dapat hadir disini bersama-sama melaksanakan program akhir kita yakni “Perpisahan Kelas XII IPA 2”.
Sholawat beriring salam tidak lupa kita hadiahkan buat junjungan alam yakni Nabi Besar Muhammad saw, dengan mengucapkan Allahummashalli’ala Syaidina Muhammad Wa’alaalihi Syaidina Muhammad. Mudah-mudahan kita mendapat safaat beliau di Yaumul Akhir kelak, Amiin..
Terlebih dahulu saya mengucapkan beribu terimaksih kepada Ibu Guru dan teman-teman yang sudah bersedia meluangkan sedikit waktunya demi berlangsungnya acara yang sederhana ini,
Kemudian terimakasih juga sudah memberi kesempatan kepada saya untuk menyampaikan sepatah dua patah kata yang mudah-mudahan bisa diambil manfaatnya kelak untuk kita semua.
Sudah 3 tahun lamanya kita menuntut ilmu, sudah 3 tahun lamanya kita bersua dan sudah 3 tahun pula lamanya kita bercengkrama mengukir suka dan duka di SMA dan akhirnya acara perpisahan itu pun tiba.
Perpisahan ini bukan akhir segala-galanya, bukan akhir persaudaraan dan persahabatan kita, bukan akhir dari kemelut yang membosankan maupun menyenangkan, tapi perpisahan ini merupakan titik tolak untuk meraih cita-cita kita dikemudian hari.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya ketika kita mengadakan perpisahan di kelas I dan di kelas II, perpisahan di kelas III ini ibarat ranting yang patah dari batangnya, meskipun berlebiahan tapi itulah adanya….
Ketika 26 April mengatakan kita lulus maka lepas tugaslah kita di SMA Negeri 1 Duri, ranting itu pun lepas dan tak bisa di sambung sedia kala.
Namun ketika 26 April mengatakan kita mengulang dan tidak lulus rantig itu patah…. Hancur… brakk.. ibarat hati yang hancur sama sekali tiada artinya …
Senyum kebahagiaan terukir…. Namun ada juga cemberut kesakitan tergores… yang mudah-mudahan itu tidak terjadi Amiin…..
Dimulai dari Juli 2009, pertama duduk di bangku kelas 3 terasa asing namun lama kelamaan terbiasa dengan senyum simpul yang manis…. Kebiasaan-kebiasaan teman-teman sekalian yang sulit di lupakan….. dari Ade Saputra yang suka tampil prima di depan kelas….. hingga Okly Fahyogi yang suka tidur didalam kelas, dan tingkah-tingkah lucu lainnya.
Kemudian pembentukan Struktur Organisasi…..
Yang telah dikomandoi oleh saya sendiri yang mudah-mudahan kinerja kami selama ini dapat memuaskan teman-teman dan Ibu Guru sekalian…..
Memang menjadi seorang pemimpin itu amat teramat berat….
Banyak tanggung jawab dan amanah yang mesti di emban…..
Suatu tugas yang dilakukan tidak semudah membalik telapak tangan. Harus ada pengorbanan, rasa sabar yang tinggi, kedisiplinan yang tinggi, untuk menjadi seorang pemimpin yang benar-benar berdedikasi, yang hingga kini hal demikian belum bisa saya terapkan untuk diri saya sendiri.
Saya mohon maaf jika selama ini terdapat banyak sekali kekurangan dalam melaksanakan tugas sebagai Ketua Kelas….
Tingkah laku dan kata-kata yang kurang sopan, teman-teman yang merasa disisihkan atau mendapat ketidak adilan dari saya….
Dari palung dan lubuk hati yang paling dalam…. One billion of sorry I say to you all….
Dan dengan belas kasih teman–teman dan Ibu Guru bisa memaafkan kelemahan yang telah saya perbuat selama ini.
Dan terlebih dahulu kesalahan teman-teman dan Ibu Guru sudah saya maafkan…
Dari pembentukan Struktur Organisasi tersebut maka ditunjuklah masing-masing dari
- Ketua Kelas
- Wakil Ketua Kelas
- Bendahara Kelas
- Sekretaris I dan II
- Seksi Olahraga, Seksi Kebersihan, Seksi Sosial, dan Seksi Keamanan
Yang sama-sama sudah ketahui siapa petugasnya…
Setelah itu, dibentuk juga program-program kelas yang diantaranya ada yang telah berhasil dilaksanakan, namun ada juga sekedar terpampang dilembar buku catatan, dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Segenap program yang telah selesai dilaksanakaan dari Juli 2009 hingga kini diantaranya :
- Rapat dan Gotong Royong Kelas
- Rapat dan Gotong Royong Menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia 17 Agustus 2009
- Makan-makan bersama
- Buka Puasa Bersama
- Rapat dan Gotong Royong Lomba Kebersihan Kelas ,
- Hingga akhirnya acara Perpisahan Kelas ini
Selain program-program yang telah berhasil dilaksanakan itu disini saya juga mengucapkan banyak-banyak terimaksih kepada Guru-Guru…
Dimulai dari Pak Irzaldi, Pak Metrianto, Pak Iwan Effendi, Pak Amran Syarif, Pak Syahrial, Ibu Masrida, Mami Yetty Sulastri, Ibu Sonya Henny, Ibu Yus Elly, Mami Nur Betty Saragi, Ibu Nurbatri, Ibu Friska Marlina, Ibu Zuriani, Ibu Delismar, Ibu Sri Wahyuni Zandri….Hingga Ibu Afriyarnis….
Yang sudah bersusah payah mendidik dan membentuk kami dengan berbagai macam cara, kata, dan nasehat untuk kedepan supaya kami lebih cemerlang meraih impian…..
Meskipun diantaranya kami sering tidak menghiraukan ajaran-ajaran guru-guru sekalian, kami malah tidur dan meler saat memperoleh pengajaran… kami cabut dan membuat komunitas ngobrol di belakang…. Ketika Bapak dan Ibu Guru semua ngobrol kepada kami di depan….
Engkau menegur kami dari telinga kanan dan kami keluarkan dari telinga kiri dengan banyak membual dan tertawa terbahak-bahak….
Tapi itulah kami wahai Bapak dan Ibu Guru …
Kami hanyalah bocah tengik dan ingusan yang haus akan petuah dan pengajaran yang baik dari engkau…. Yang telah berjasa…..
Maafkanlah seluruh kesalahan…. Dan kebodohan kami……
Kemudian untuk seluruh teman-teman saya..
Ade, Amalia, Amrizon, Ari, Armamen, Barib, Betha, Bunga, Dani, Desi Puspita, Desi Ratna, Desniar, Fitri, Guruh, Hanif, Hardinal, Idri, Imran, Joko, Juliana, Juni, Lamtiur, Laura, Lina, Liza,Maju, Nidia, Nofri, Okly Fahyogi, Okly Martin, Petrus, Rahmi, Ratih, Rina, Sannur, Titin, Sartika, Syaiful, Syelvi, Yvonne, dan Zalita…
Thank you, thank you, and thank you very much….. I love You All….
Saya harap jangan sia-siakan pengorbanan kedua orang tua kita yang telah susah payah menyekolahkan kita….dari titk bening asin keringatnya yang jatuh ketanah hingga darah segar merah tertumpah…. Bekerja demi perut dan kepala kita, Perut untuk kita hidup…. Dan Kepala agar kita menjadi cerdas dalam hidup.
Ingat bahwa kita ini generasi muda harapan bangsa, kita yang nantinya memegang kendali kemana haluan kesatuan ini dibelokkan….. masing-masing masa depan itu ada di pundak kita…. Tergantung lagi bagaimana kita berjuang untuk mensukseskannya.
Ingatlah…ingatlah…. Hati-hati dalam melangkah….. jangan langkahkan kakimu kelubang kenistaan tapi langkahkan lah kakimu kelubang kebaikan….. meskipun itu berat….
Karena hidup itu perjuangan jikalau kita berani hidup…… berarti kita harus berani untuk mati….
Bertegur sapalah apabila nantinya sudah lama tak bersua, jangan menyimpan dendam dan dengki di hati, jikalau ada ungkapkan dan saling bermaaf-maafanlah mulai dari sekarang….
Karena jikalau nanti mungkin kita takkan bersua lagi…..
Demikianlah sepatah dua patah kata yang dapat saya sampaikan mudah-mudahan ada hikmah dan manfaat yang bisa dipetik di dalamya.
Ingat XII IPA 2 IS THE BEST and don’t be afraid to be the best….
Akhirul kalam
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh..
Dan selamat sore..
Langganan:
Postingan (Atom)